Senin, 15 September 2014

Tampa Mu Atau Ada Kamu

 Aku tau apa tentang manusia berkemeja di belakangku ini? Disini di tempat ini, selalu. Tak ada yang berbeda dari tahun ke tahun. Tak ada cerita berbeda yang akan tercipta. Denting-denting pergantian tahun terasa sangat-sangat hampa. Entahlah. Tapi, ku pikir ada atau tak adanya kau pasti sama saja. Bolehkah aku merasa bosan, Tuhan?
Tiupan terompet dan ledakan indah petasan di malam itu (tahun lalu). Aku ingat sekali. Kau ucapkan kata-kata dan doa untuk kita. Sayangnya, kita hanya berteman. Tak bisa ku panjatkan doa yang berlebihan. Aku malu. Tahu diri, aku ini siapa? Tak mungkin.
Dengan bangga kau ceritakan rencanamu. Tahun ini kau rayakan malam di mana kita meninggalkan segala penat dan apa-apa yang terlukis di tahun lalu bersamanya. Kau lupa. Kau punya ‘teman’ yang setia melewati malam pergantian denganmu. Kau bagai dihanyut ombak. Hilang. Iya. Kau hilang. Tuhan, bolehkan aku memarahi dan mencubit nya?
Sedang apa kau disana (nanti)? Mungkinkah kau lebih bahagia dengannya? Mungkinkah malammu terasa lebih berbeda? Apa kau menemukan apa yang selama ini kau cari? Selamat ya. Tunggu-tunggu kenapa aku merasa bodoh?
Tuhan, aku mohon. Semua yang terjadi di bumi ini atas kehendak-Mu. Sehelai rambut jatuh pun atas kehendak-Mu. Tolong aku, tolong aku Tuhan. Hapuskan rasa bodoh ini, aku merasa semakin tidak tahu diri. Aku tak boleh egois. Dia, temanku.. Beri dia yang terbaik untuk semua yang akan terjadi di kehidupannya. Bukan. Aku tak ingin melupakannya. Dia temanku bukan seseorang yang memiliki peran di hatiku.
Tiga hari lagi bisakah kuucapkan “Selamat Tahun Baru 2014… Tuan” ? dan kita sama-sama mengadahkan dua tangan dan berdoa. Kita berpelukan, tanpa kita sadari ada air yang menetes dari pelupuk mata ini.. Selamat Tuan.. Semoga kau tidak lebih jauh daripada ini..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar